|| JAKARTA || RADAR POST.ID ||
Ketua Umum Bakawal A.I.RIDHO SH .Sebagai bentuk respon atas kebutuhan keamanan di tingkat masyarakat bawah, hari ini secara resmi dikukuhkan Dewan Pakar Ormas Gerakan Rakyat.Yang Mana Kemudian Orams Gerakan Rakyat Juga telah Membentuk Sebuah Badan.Badan Keamanan dan pengawalan ( bakawal) yang dibentuk oleh elemen gerakan rakyat untuk memperkuat sistem keamanan lingkungan dari tingkat kelurahan hingga RT/RW.
Ketua BAKAWAL menyampaikan bahwa inisiatif ini muncul dari keprihatinan terhadap minimnya perangkat pengamanan di tingkat wilayah yang sering kali tidak mampu menjangkau persoalan-persoalan keamanan secara cepat dan efektif. “Kami ingin menghadirkan satu sistem yang betul-betul menjaga gerakan rakyat serta wilayah masyarakat. Kita akan hadir langsung, bukan hanya di tingkat kelurahan, tapi sampai ke RT dan RW,” ungkapnya.
Menurutnya, BAKAWAL akan menjadi pelengkap dari sistem keamanan resmi, bukan sebagai lembaga penegak hukum, namun sebagai kekuatan sipil yang bersinergi dengan perangkat kelurahan, RT/RW, dan aparat seperti linmas serta TNI/Polri. “Target kita, satu regu terdiri dari 11 orang di setiap RT. Mereka akan bertugas menjaga keamanan malam, siang, hingga kelancaran lalu lintas di lingkungan setempat,” jelasnya.
Dalam jangka pendek, BAKAWAL akan difokuskan pada wilayah Jabodetabek, khususnya DKI Jakarta, dengan rencana pembentukan regu di 267 kelurahan. Organisasi ini juga berencana membentuk markas besar BAKAWAL di tingkat provinsi yang nantinya menjadi pusat koordinasi dan pelatihan.
Lebih lanjut, Ketua BAKAWAL menjelaskan bahwa keberadaan mereka lahir dari semangat gerakan rakyat yang ingin ambil bagian menjaga wilayahnya secara kolektif. Selain BAKAWAL, organisasi ini juga membentuk Bagana (Badan Penanggulangan Bencana) yang sudah mulai aktif di beberapa daerah.
“Kami bukan polisi, bukan tentara, tapi kami hadir untuk membantu menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Ketika ada masalah di lapangan—misalnya tindak kriminal atau kehadiran geng motor—kita siap melaporkan dan membantu menyalurkan informasi kepada aparat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pembentukan BAKAWAL ini adalah bentuk konkret dari aspirasi warga, termasuk dalam mengawal program-program pemerintah di tingkat lokal. “Kami hanya ingin wilayah-wilayah pelosok itu tidak terabaikan dari sisi keamanan. Jangan sampai potensi konflik dibiarkan berkembang karena tidak ada sistem pengamanan sipil yang aktif.”
Terkait kemungkinan adanya penyimpangan di tubuh organisasi masyarakat, ia menegaskan bahwa setiap anggota BAKAWAL akan tercatat dan diawasi secara ketat sesuai dengan ketentuan organisasi masyarakat yang diatur dalam undang-undang. “Kita harus bisa membedakan antara institusi dan oknum. Justru dengan bergabung dalam ormas resmi, masyarakat bisa dibina dan membina—tidak seperti geng motor yang tidak terpantau,” katanya.
Sebagai catatan, BAKAWAL juga telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, termasuk saat bulan Ramadan lalu, sebagai bagian dari komitmennya untuk menyatu dengan masyarakat. “Kehadiran kami bukan untuk dominasi, tetapi mendukung program keamanan tiga pilar, yakni TNI, Polri, dan pemerintah daerah,” tutupnya.