Depok || Radarpost.id
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggelar kongres pada 19-20 Juli 2025, di Solo, Jawa Tengah.
Kongres akan Menjadi Puncak Sejarah Rangkaian Pemilu Raya PSI Memilih Ketum Baru Periode 2025-2030, menariknya seluruh Warga Negara Indonesia yang tercatat secara sah, bisa memilih Ketua Umum DPP baru PSI, secara langsung dengan konsep “Satu Anggota Satu Suara”
“Pemilu Raya akan menjadi awal sejarah bagi PSI untuk menjadi “Partai Super Terbuka,” yaitu sebuah partai yang dimiliki oleh semua anggota, bukan partai milik keluarga atau elit tertentu,” kata Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok Binton Jhonson Nadapdap, S.Sos., MM, Selasa (15/07/2025) usai mengikuti Sidang Paripurna DPRD Kota Depok.
Pemilu Raya merupakan bagian dari transformasi politik PSI untuk selalu beradaptasi dengan tuntutan zaman.
“PSI terus menyesuaikan diri dengan keinginan masyarakat terutama anak muda yang ingin berpartisipasi secara langsung dalam menentukan arah politik. Momentum ini akan menjadi sejarah penting bagi kami untuk membangun sebuah tradisi politik baru,” lanjut Binton.
Binton menjelaskan, Partai super terbuka adalah milik seluruh anggota, terbuka untuk semuanya. Proses pemilihan Ketua Umum PSI berbeda dengan partai lain karena menggunakan sistem e-vote dengan prinsip one man, one vote.
“Dan paling penting ada Pemilu Raya pemilihan Ketua Umum dilakukan dengan e-Voting, voting online satu anggota satu suara. satu hal yang saya kira sangat baik,” kata dia.
Hingga kini, sebanyak 187.306 kader PSI telah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan dapat memilih ketua umum secara daring melalui vote.psi.id pada 12–18 Juli 2025.
“Kader partai dan warga masyarakat yang mempunyai visi sama dengan PSI bisa mencalonkan diri. Syaratnya adalah mendapatkan dukungan minimal dari 5 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di tingkat provinsi dan 20 Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat Kota/ Kabupaten,” ujarnya.
Ada tiga calon ketum yang bersaing.
Yakni Ronald Aristone Sinaga (nomor urut 1), Kaesang Pangarep (nomor urut 2), dan Agus Mulyono Herlambang (nomor urut 3).
Berdasarkan rekapitulasi data sementara pada Sabtu (12/7/2025), Ronald Aristone Sinaga unggul dalam perolehan suara.
Disusul Kaesang Pangarep yang merupakan Ketua Umum DPP PSI saat ini pada posisi kedua, dan Agus Mulyono pada posisi ketiga.
Binton berharap Kongres di Solo, Jawa Tengah menjadi tonggak awal perubahan bagi partai ke depan sebagaimana yang digaungkan, ‘PSI Partai Super Terbuka’.
Binton yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Depok Komisi A menyatakan optimisme dan komitmennya untuk memperkuat PSI di wilayanya. Bahwa PSI menjadi salah satu partai yang menerapkan demokrasi dan menjadi model baru di Indonesia dalam hal menentukan Ketua Umum Partai dengan melibatkan seluruh kader seluruh Indonesia.
“Kader PSI di Kota Depok berharap, siapapun yang terpilih nantinya menjadi Ketua Umum PSI, mampu membawa PSI lebih baik dan lebih maju ke depan,” harap Binton.
Binton menyatakan, kader dan pengurus PSI Kota Depok siap mengikuti Kongres di Solo pada 19-20 Juli 2025 mendatang.
Sedangkan disinggung perubahan PSI baik dari warna dan logo, Binton menggarisbawahi ihwal tagline partai super terbuka.
“Dalam implementasi pelaksanaan seperti apa belum ya, tapi paling tidak partai super terbuka sudah dipakai PSI,” ujar dia.
Mengenai perubahan logo PSI dari bunga mawar menjadi gajah, menurut Binton baik.
“Ya baik-baik saja, sebuah brand itu kan perlu terus diperbarui, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, disesuaikan dengan permintaan seluruh anggota Partai. Brand itu bisa diubah bisa diganti total, saya kira baik-baik saja,” urai dia.
Terakhir, Binton menyerukan kepada seluruh pengurus, kader, anggota legislatif, dan PSI Kota Depok untuk hadir dan menyemarakkan serta berpartisipasi penuh dalam proses Pemilu Raya. (**).